
PALUTA, PAMARTANUSANTARA.CO.ID | Marpangir atau mandi balimau merupakan tradisi yang kerap dilakukan setiap kali menjelang bulan suci Ramadhan. Tradisi ini mulai terlupakan seiring dengan berkembangnya jaman, yang mana setiap orang yang ingin marpangir sudah mengganti pola marpangirnya dengan shampo yang bisa dilakukan di rumah saja tanpa harus mandi ke sungai ataupun ke pancuran.
Koramil 06/Dolok Kodim 0212/TS bersama Polsek Dolok AKP HE Harahap tetap melaksanakan monitoring di lokasi pemandian yang biasa di gunakan tempat marpangir di bendungan Aek Galangan Desa Parigi Kecamatan Dolok Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta), Minggu (05/05/2019).
Danramil 06/Dolok Kapten Inf Tenggar Harahap mengatakan tradisi marpangir ini hampir terlupakan dan mulai hilang seiring dengan perkembangan zaman.
“Setiap orang yang ingin marpangir sudah mengganti pola dan bahan marpangirnya dari bahan lain seperti luluran, mandi susu atau mandi kembang yang bisa dilakukan di rumah saja, tanpa harus mandi ke sungai atau air pancuran.” Ujarnya.
“Namun masih banyak pula lagi daerah yang melanjutkan tradisi marpangir, salah satunya seperti di Kecamatan Dolok ini, tradisi marpangir masih tetap dilestarikan secara turun temurun.” Harapnya.
Demi untuk melestarikan tradisi ini, masyarakat datang beramai-ramai ke bendungan atau tempat pemandian untuk marpangir adalah untuk melakukan pembersihan diri.
“Bukan untuk hal-hal lain, yang mungkin bagi kalangan remaja diharap agar lebih menjaga perilaku yang baik agar mendapat pahala, malah jangan sebaliknya kalangan remaja membuat hal-hal yang tidak terpuji itu malah akan menambah dosa.” pintanya.
Adapun ramuan untuk marpangir yaitu perpaduan dari beberapa potong jeruk purut/jeruk limau, ditambah mayang pohon pinang, beberapa helai daun pandan, daun nilam, akar pohon usar dan lainnya.
Cara marpangir tergantung selera masing-masing yang penting tujuannya untuk membersihkan diri menyambut bulan suci Ramadhan. (Zulpan)
