oleh

Sekali Selingkuh Tetap Selingkuh, Bahaya!

PAMARTANUSANTARA.CO.ID | Sebuah lembaga riset di Amerika Serikat menemukan fakta seseorang yang pernah selingkuh, potensial untuk selingkuh lagi.

Riset empiris untuk membuktikan perilaku selingkuh ini diujicobakan pada pasangan untuk menebak isi koin dalam sebuah kaleng begambar buram.

Pasangan membantu satu sama lain tentang isi koin tersebut. Jika benar, mereka akan mendapatkan hadiah berupa uang. Hasilnya mengejutkan, partisipan riset selingkuh ini ternyata kompak berbohong. Mereka melebih-lebihkan kondisi isi kaleng sebenarnya.

Nah, selama proses berbohong ini, para peneliti mengamati bagian otak yang mengatur emosi selama mereka berbohong.

Ternyata selama mereka berbohong, amigdala atau bagian otak yang mengatur emosi bereaksi menurun. Semakin mereka berbohong, semakin menurun reaksi amigdala. Artinya, rasa penyesalan, bersalah, dan tidak etis karena berbohong semakin berkurang.

Kondisi amigdala ini ditemukan juga sama dengan situasi ketika seseorang atau pasangan berbohong tentang kemana dia atau mereka pergi, dengan siapa, atau berbuat apa mereka selama itu.

Jadi pada saat pertama berbohong atau pun berselingkuh, dia atau mereka akan merasa bersalah, tidak enak, takut, dan tidak etis.

Namun seiring berjalannya waktu, kebiasan berbohon atau selingkuh jadi biasa, segala rasa bersalah, tidak enak, takut, dan tidak etis sirna. Dan selingkuh pun jadi hal lumrah. Ibaratnya sekali selingkuh, tetap selingkuh. [PN033]

Komentar Sahabat Pamarta

Tentang Penulis: Pamarta Nusantara

Gambar Gravatar
Pamarta Nusantara adalah situs berita yang dikurasi dan dimotori oleh PT Media Agung Sejahtera. Bertempat di Sumatera Utara, kami berkomitmen besar untuk menyajikan berita secara akurat, bijak, dan tentu saja terpercaya.

News Feed