
PALUTA, PAMARTANUSANTARA.CO.ID | Hari ini, Jumat 12 Juli 2019, telah terjadi aksi pembunuhan di Desa Mananti Kecamatan Ujung Batu Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta).
Akibatnya, seorang pria yang bernama Rinto Harahap (27) tewas meninggal dunia kehabisan darah di dalam rumah kios miliknya. Yang mana pelakunya adalah Tamba Tua Nasution, yang tak lain adalah ipar nya sendiri.
Korban mengalami leher nyaris putus dan tangan kiri putus. Dan korban dalam keadaan telungkup dan saat diperiksa sudah tidak bernyawa lagi.

Uwan Harahap (49) salah satu saksi, memperkirakan kejadian aksi pembunuhan tersebut sekitar pukul 10.30 WIB.
Kata Uwan Harahap, sebelum terjadi aksi pembunuhan itu dia sedang minum kopi bersama beberapa teman nya di warung milik pelaku. Dimana jarak rumah pelaku dengan korban hanya lebih kurang 2 meter. “Saya melihat pelaku keluar dari rumah korban sambil berlari lari dengan mengucapkan kata-kata, sudah saya bunuh, sudah saya bunuh sambil memegang parang bengkok sejenis egrek yang bersimbah darah. Saya pun sempat menanyakan kepada nya, siapa kau bunuh, dia pun langsung berlari ke arah rumah korban,” ungkap Uwan.
Selang beberapa jam kemudian pihak Polsubsektor Simangambat, Polsek Padang Bolak tiba dan langsung melakukan Olah TKP. Sedangkan TTN sampai saat ini belum di temukan.
Deni Rambe Kepala Desa Mananti, saat dikonfirmasi awak media ini, menurutnya bahwa kejadian tersebut ada hubungannya dengan masalah keluarga.
“Saya tau bahwa kejadian ini masalah tentang keluarga. Namun masalahnya apa, saya juga belum tau, yang jelasnya korban dan pelaku adalah keluarga dekat,” katanya.

Sekira pukul 18.01 WIB, melalui via Whatsapp Kapolsubsektor Simangambat Iptu Harun M, SH dan Iptu Manuel Manurung selaku Kantibmas Haltim dan Simangambat, “Tamba Tua Nasution sudah menyerahkan diri dan pelaku sudah dibawak ke kantor Polsek Padang Bolak”.
Kronologis kejadian, sekira pukul 09.50 WIB, pelaku mendatangi korban untuk meminta uang yang mana uang tersebut adalah merupakan utang dari korban yang belum dibayar, namun korban tidak memperdulikannya sehingga tersangka emosi dan melakukan pembacokan dengan alat sebilah egrek. (Arman Hrp)
