
LABUSEL, PAMARTANUSANTARA.CO.ID | Akhir-akhir ini masyarakat sering komplain di media sosial disebabkan seringnya listrik padam. Terkait hal tersebut, Manager PT. PLN ULP Kotapinang Edy Ibrahim Sirait menjelaskan bahwa pemadaman listrik yang sering terjadi di wilayahnya lebih banyak disebabkan oleh gangguan binatang pada jaringan listrik.
“Beberapa kasus listrik tiba-tiba padam dan setelah dicek ternyata karena ada binatang tersangkut pada jaringan listrik seperti monyet dan tupai,” kata Edi, di ruang kerjanya, Senin (8/07/19).
Ia menambahkan beberapa kali petugas menemukan penyebab listrik padam, bukan karena adanya gangguan mesin pembangkit atau gardu, tetapi monyet dan tupai juga burung tersangkut di jaringan listrik, mengeluarkan suara ledakan dan listrik pun padam sebab ada ular yang tersangkut pada jaringan listrik.
“Itu yang menyebabkan terjadinya arus pendek sehingga listrik padam,” katanya.
Ia mengaku gangguan-gangguan tersebut yang belakangan ini banyak terjadi pada sistem kelistrikan UP3 Rantauprapat ULP Kotapinang, khususnya penyulang KP3 arah Langgapayung.
Menurut dia, gangguan pada pembangkit dan gardu memang biasa terjadi, tetapi itu sangat jarang sekali.
“Justru yang banyak terjadi listrik padam karena ada binatang yang tersangkut pada jaringan,” katanya lagi.
Gangguan akibat binatang sering terjadi jaringan-jaringan listrik, dari arah Langgapayung menuju Kotapinang, karena banyak jaringan melalui kawasan
perkebunan atau kebun-kebun masyarakat.
Diketahui pihak dari PLN selalu memangkas dan menebang pohon-pohon yang ada di sekitar jaringan, agar tidak sampai mengganggu jaringan PLN juga berupaya menekan gangguan dengan memasang perisai binatang, agar tidak naik ke jaringan PLN
Sistem kelistrikan ULP Kotapinang tidak hanya di ibukota Kabupaten Labuhanbatu Selatan saja, tetapi tiga kabupaten lainnya seperti Kabupaten Labuhanbatu, Padang Lawas Utara dan sebahagian Kabupaten Rokan Hilir Provinsi Riau.
PLN ULP Kotapinang dan timnya sedang berupaya keras menekan gangguan listrik padam, akibat gangguan binatang yaitu demgan pemasangan ranjau/perisai binatang agar binatang tidak naik ke jaringan PLN.
Total gangguan akibat binatang pada penyulang KP3 yang melayani arah Langgapayung selama bulan Juni 2019 sebanyak 5 dan terjadi 2 kali pada bulan Juli 2019.
“Diharapkan dengan pemangkasan pohon dan pemasangan ranjau/perisai hewan maka jumlah gangguan akibat binatang akan berkurang,” imbuhnya. (Tim)
