
LABUHANBATU, PAMARTANUSANTARA.CO.ID | Beberapa bulan yang lalu, tepatnya tanggal 02 Mei 2021. Telah terjadi kecelakaan akibat pohon tumbang di seputaran Jalan WR. Supratman, Kelurahan Rantauprapat, Kecamatan Rantau Utara, tepatnya di jembatan Sungai Bilah. Informasi ini diperoleh dari kerabat korban. Teguh AK, SH. Disalahsatu warkop diLabuhanbatu. Warkop AdanZ. Perumnas Kp. Baru. Kelurahan Sioldengan, Kecamatan Rantau Selatan, Kabupaten Labuhanbatu. Senin (28/06/2021).
Teguh AK, kecewa dengan Pemkab Labuhanbatu, yang seolah tutup mata akibat kematian sahabat beliau (Urip Khoiradi), korban yang tewas akibat Pohon Tumbang tersebut.
Padahal beliau (Teguh) dan keluarga korban sudah membuat permohonan kepada Pihak Pemkab Labuhanbatu dan memohon kepada pemerintah agar memberikan kompensasi maupun santunan kepada keluarga korban. Namun, tidak ada tanggapan yang positif.
Teguh AK, SH. menjelaskan kepada media, terhadap kekecewaan beliau kepada Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu.
“Saya selaku yang dikuasakan pihak keluarga korban sangat kecewa dengan pelayanan dan kompetensi pejabat di Pemerintahan Kabupaten Labuhanbatu ini. Surat permohonan sudah saya buat, lebih dari dua minggu. Tapi para pejabat pemerintah ini, lempar-lemparan. Sudah bolak balik saya kantor bupati. Ini katanya suratnya di kabag hukum. Sedang dipelajari. Lama benar, mempelajari itu. Di telpon, di hubungi. Gak digubris. Ditanyak ama sekda, sekda jawab. Laporkan aja ke Pengadilan. Begitulah wajah pemerintah Labuhanbatu saat ini.” Jelas beliau.
Kepada media, Teguh AK, SH. Juga menambahkan statemennya terhadap kondisi keluarga korban dan kondisi pelayan Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu tersebut.
“Kami bermohon kepada pemerintah yang baru nantinya. Agar menempatkan orang-orang yang benar-benar kompeten di bidangnya. Agar masyarakat mudah memperoleh pelayanan yang profesional. Saya masih ingat, pada tahun 2020 kemarin. Pemerintah Labuhanbatu sudah diingatkan masalah RTH (Ruang Terbuka Hijau). Enggak faham, atau memang cuek. Padahal posisi pohon saat itu bisa merugikan warga. Tapi mereka kurang peduli. Ini lagi sahabat saya, meninggalkan istri dan dua anak yang masih kecil. Akibat kelalaian Pemkab, terhadap pengelolaan RTH. Akibat kelalaian itulah mengakibatkan warga tewas. Sehingga mengakibatkan munculnya aspek hukum pidana. Insya Allah, kita akan buat Laporan ke Pengadilan. Toh, sekda juga menantang, nyuruh kita buat Laporan ke Pengadilan.” Jelas Teguh lagi.
Ditanya media terhadap kebenaran, perihal respon para petinggi di pemerintahan kabupaten Labuhanbatu. Beliau menjawab, buktinya ada di Whatsapp saya. (TIM)
