
PALUTA, PAMARTANUSANTARA.CO.ID | 169 desa dari 386 jumlah keseluruhan desa diwilayah Kabupaten Padang lawas utara (Paluta), Provinsi Sumatera utara rencananya akan menggelar pemilihan kepala desa (Pilkades) akhir tahun 2019.
Usai tahapan pendafataran, santer isu terdengar banyak bakal calon kepala desa (bacakades) putra dari luar daerah Paluta, yang ikut mendaftarakan diri ke panitia pilkades setempat untuk mengikuti tahapan seleksi menjadi calon kepala desa (cakades).
Sekretaris LSM Aliansi Penyelamatan Indonesia (API) Kabupaten Paluta Ardiansyah Harahap, S.Pd., saat dimintai tanggapannya, Minggu (8/9/2019) terkait isu tersebut menuturkan, putra dari luar daerah Paluta yang paling banyak ditemukannya mendaftarkan diri sebagai bacakades, yakni di desa-desa terpencil Paluta yang memiliki jumlah penduduk yang sedikit.
“Nama-nama sejumlah bacakades yang datang dari luar paling banyak kami temukan di desa-desa terpencil yang mengikuti Pilkades di Paluta, sementara ini didominasi desa-desa terpencil yang memiliki jumlah pemilih kurang dari 100 orang di wilayah Kecamatan Dolok dan Dolok Sigompulon,”Jelasnya.
Menurut Ardiansyah, fenomena yang memperbolehkan cakades boleh berasal dari luar domisili atau dari luar desa atau daerah, seperti yang terjadi di Paluta ini sesuai dasar pada petikan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) nomor 128/PUU-XIII/2015.
“Meski sah secara aturan undang-undang, tapi saya menghimbau kepada warga masyarakat desa di Paluta yang mengikuti pilkades, agar nantinya jeli menggunakan hak pilihnya serta agar mengutamakan dukungannya kepada cakades putra desa/daerah setempat,” himbaunya.
Selain Itu Ardiansyah juga meminta panitia pilkades mengutamakan bacakades putra daerah/desa setempat pada saat seleksi bacakades, terutama bagi desa yang memiliki lebih dari 5 orang kandidat yang mendaftar sebagai bacakades.
“Bagaimanapun caranya saya berharap Bacakades putra setempat jangan didegradasi dari 5 besar, meski pigur-pigur bacakades yang datang dari luar memiliki pendidikan lebih tinggi dari Bacakades putra daerah/desa setempat,” tutupnya. (Febri)
