
PAMARTANUSANTARA.CO.ID | SEPEKAN belakangan ini puluhan Finalis Duta Anti Narkoba dikarantina oleh DPC Granat Labuhanbatu. Tujuannya hanya satu, menjadikan mereka sebagai generasi emas anti narkoba sehingga para finalis dapat mengaplikasikan kepada generasi lain untuk turut mempengaruhi mengharamkan penggunaan narkoba.
Bahaya laten narkoba memang sudah sangat mengecewakan bangsa ini. Tiap hari entah berapa generasi muda tewas akibat obat-obatan terlarang itu. Sehingga, Granat Labuhanbatu menjadi garda terdepan membentengi generasi muda dengan menggelar pemilihan Duta Anti Narkoba supaya anak bangsa dilahirkan bersih dari narkoba.
Merekapun (finalis) dikarantina DPC Granat Labuhanbatu di Kota Rantau Prapat beberapa hari lalu. Dengan pengkarantinaan peserta, diharapankan mereka mampu berprestasi dari berbagai arah dengan menjauhi narkoba. “Generasi Emas, Generasi Tanpa Narkoba” begitulah jargon dari kegiatan ini.
Tak tanggung-tanggung, DPC Granat Labuhanbatu menggandeng berbagai pihak sebagai narasumber, seperti Ketua DPD KNPI Labuhanbatu, Hamzah Sya’bani Nst S Pd, serta Ketua BPC HIPMI Labuhanbatu, Indra Firdaus SE dan Seniman, Sugianto berikut narasumber lainnya.
Pertanyaannya, apakah mewujudkan generasi anti narkoba hanya tanggungjawab Granat semata? Tidak! Semua komponen masyarakat harus terlibat di dalamnya. Masalah ini tak bisa dilimpahkan begitu saja kepada Granat Labuhanbatu. Karena, mewujudkan
generasi emas bertujuan mengasah kecerdasan anak bangsa secara komprehensif. Dengan begitu, kecerdasan mereka dapat menopang kerja produktif, inovatif, dan mampu berinteraksi sosial dengan baik dalam pergaulan.
Generasi emas sudah dipastikan siap berkompetensi dalam segala bidang pendidikan. Sehingga, menghasilkan bakat-bakat potensi pengembangan diri. Karena, semangat Indonesia adalah semangat yang harus ditonjolkan dari mereka sebagai generasi emas. Mereka tidak melihat perbedaan suku, agama, ras, golongan, dan wilayah, sebagai sekat atau ganjalan untuk bersatu mewujudkan Indonesia Raya Anti Narkoba.
Kini, merekapun telah berikrar layaknya Sumpah Pemuda bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia. Berbangsa satu, bangsa Indonesia dan menjunjung bahasa persatuan, Bahasa Indonesia. Sebab, dipundak generasi emaslah Indonesia ini kita titipkan.
Sejarah mencatat generasi 1945, generasi emas yang mendorong proklamasi kemerdekaan Indonesia. Generasi 1965, generasi yang menumbangkan Orde Lama, dan Generasi 1998, generasi yang merontokkan otoritarianisme Orde Baru dan membuka era reformasi. Untuk itulah perlu terus kita dorong generasi emas masa kini tanpa narkoba.
Tanpa menunggu lama, Granat Labuhanbatu telah membuktikan kiprahnya menyelamatkan anak bangsa. Upaya dan usaha mereka patut kita acungi jempol. Karena, menciptakan generasi emas dalam kondisi Indonesia yang terus dihantui narkoba tidaklah mudah. Perlu komitmen bersama, bukan hanya Polri/TNI, PNS, BNN, Universitas, dan lembaga lainnya termasuk masyarakat dalam mewujudkan generasi emas. **
