LABUHANBATU, PAMARTANUSANTARA.CO.ID | Seringnya listrik padam di Kota Rantauprapat beberapa hari belakangan ini, membuat sejumlah pengusaha warung internet (warnet) dan penyedia jasa komputer mengaku merugi.
Bahkan selain kerugian yang dialami, peralatan komputer kerap mengalami kerusakan.
Hal itu dikatakan Andi salahseorang pengusaha internet di Lingkungan Batusangkar, Kelurahan Sioldengan, Kecamatan Rantau Selatan, kepada PAMARTANUSANTARA.CO.ID Minggu (27/1).
Dalam beberapa hari terakhir, akibat listrik sering padam, usahanya terhambat dan harus menutup warung internetnya tersebut.
“Gimana mau buka usaha ini, listriknya aja sering mati hingga 2 hingga 3 jam per hari, itupun tidak tentu jam matinya. Daripada rugi mendingan ditutup saja,” kata Andi.
Kerugian yang dialami Andi akibat sering padam listrik seperti ini cukup besar. Diperkirakan kerugian mencapai ratusan ribu rupiah per harinya.
Tak hanya pengusaha warnet yang mengeluhkan listrik sering padam, penyedia jasa internet, rental komputer, tukang pangkas, penjahit baju juga mengeluhkan hal yang sama.
“Waduh, listrik sering padam disaat jam-jam kerja seperti ini jelas sangat merugikan kami pak. Selain rugi omset, padam listrik seperti ini juga mengakibatkan perangkat alat elektronik mengalami kerusakan,” keluh mereka.
Andi menegaskan, jika pemadaman listrik disebabkan bencana alam atau dadakan, tidak menjadi persoalan, tetapi kalu pemadaman listrik disebabkan mesin rusak itu tidak masuk akal. “Uang PLN kan banyak, belikan saja mesin yang baru, jika PLN tak sanggup lagi biarlah swasta yang menangani listrik pasti semuanya beres,” cetusnya.
Ali juga mengungkapkan, meski sering padam, tapi pembayaran rekening listiknya tidak pernah kurang dari Rp 1 juta per bulannya, padahal ia sangat merugi ketika listrik tidak menyala, sebab usaha yang dijalaninya sangat tergantung dari listrik.
“Ini bukan lagi habis gelap terbitlah terang, tapi gelap terus padahal berdasarkan informasi, PLN di bulan ini tidak ada pemadaman listrik lagi sebab semua mesin sudah beraktivitas kembali dengan baik,” pungkasnya.
Hal senada juga disampaikan oleh penjaga warnet lainnya, Wita Hasibuan, Wanita singgel satu ini mengaku, kini banyak pelanggan yang kecewa, Hal ini selain disebabkan listrik yang selalu padam setiap hari, Walau masih belum terlalu sering terjadi, namun hal ini menambah kesulitan kami selaku pengusaha warnet.
“Bayangkan setiap listrik padam yang biasanya sekitar 3 jam sehari, kami sudah rugi minimal Rp 90.000, karena komputer kami ada 10 unit,” tuturnya.
Tambah Wita lagi, bahwa komputer yang bernilai puluhan juta tersebut, cepat rusak akibat pasokan listrik yang tidak normal. Sehingga terpaksa mengalami rugi dua kali.
“Sudah jatuh tertimpa tangga, mungkin itu kata yang tepat untuk kami. Setiap kami mengeluh ke PLN, jawabannya demi pelayanan prima untuk pelanggan. Tapi buktinya kami lebih banyak merugi,” ungkap Wita Hasibuan kepada awak media. (Akmal Sagala)
