
LABUSEL, PAMARTANUSANTARA.CO.ID | Insiden di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 112255 di Dusun Aek Gambir, Desa Marsonja, Kecamatan Sungai Kanan, Kabupaten Labuhanbatu Selatan, telah mencoreng nama baik pendidikan di Indonesia. Pasalnya, diduga Fatimah Tanjung kepala sekolah tersebut, memaksa siswa-nya meminum air kencing atau air seni.
Ada empat siswa (laki-laki) dipaksakan minum air seni, yang satu siswa lagi tidak masuk sekolah karena takut. Orang tua korban Pasah Harahap dan Fendi Harahap menuding pelaku telah menyuruh secara paksa anak laki-lakinya yang duduk di kelas VI (enam) minum air seni.
Kejadian ini (2/8) lalu, berawal ketika Pasah Harahap bersama tiga teman sekelasnya di suruh mengambil air dengan jerigen untuk guru. Sementara tempat untuk mengambil air dengan sekolah itu jaraknya cukup jauh. Karena kesalnya setiap hari mengambil air, siswa tersebut mengisi air dalam jerigen itu dengan air seni mereka. Dan perbuatan mereka diketahui oleh gurunya, sontak membuat Kepala SDN 112255 Aek Gambir marah, lalu menyuruh Pasah Harahap bersama tiga temannya kencing dengan memasuk air kencing itu kedalam cangkir (wadah tempat minum) setelah itu mereka dipaksa minum, namun Pasah menolaknya, tetapi tiga temannya mau mengikuti perintah kepala sekolah.
“Anak saya tidak mau minumnya, karena tidak mau, lalu kepala sekolah memukulinya. Sementara tiga temannya tak dipukul karena mau mengikuti perintah kepsek. Namun saya disuruh minta maaf, klo tidak anak saya tidak boleh masuk sekolah, karena anak saya takut sekolah lagi dan saya pun tak jadi minta maaf,” ujar orang tua Pasah Harahap.
Terhitung dari sesudah kejadian sampai Sabtu (20/10) anak korban belum juga masuk sekolah.
Ketika dikonfirmasi melalalui via telephon, Kepsek SDN 112255 Aek Gambir, Fatimah Tanjung mengatakan hal itu sudah berdamai dengan pihak orangtua nya. Saat disinggung kronologis kejadian yang sebenarnya Fatimah Tanjung memutuskan pembicaraannya. (Tim)
