
LABUSEL, PAMARTANUSANTARA.CO.ID | Bantuan sosial kepada keluarga tidak mampu sudah seharusnya diberikan haknya sebagai sesama manusia.
Miris melihat kehidupan nenek Arniati Ning Wahyu atau biasa disebut buk Nining (64), tinggal bersama tujuh cucunya di sebuah rumah papan di Dusun Sejahtera Desa Simatahari Kecamatan Kotapinang, sudah seharusnya diperhatikan.
Rumah yang dihuni mereka bukan miliknya, melainkan rumah milik warga setempat H. Makmur Harahap, “Karena kemurahan hati pak Haji Makmur, kami tidak pernah diminta beliau uang sewanya walaupun kami sudah sangat lama tinggal disini,” ungkapnya.
Nenek paruh baya ini menceritakan sudah 23 tahun menjadi janda semenjak berpisah dengan suami ketiga nya, hidup dengan di temani anak perempuannya dan tujuh orang cucunya, nenek ini berjuang untuk kehidupannya sehari-hari.
Dengan mengandalkan warung pecal nya dia harus bisa memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Terkadang pecal nya hanya terjual 1 hingga 3 porsi pecal per hari nya. “Kadang laku kadang tidak,” ujarnya.
Tanpa bantuan dari sanak saudara serta anak, ibu Ning terkadang makan satu hari bahkan terkadang makan lauknya hanya cuma garam.
Walaupun hidup dengan kesusahan ia tetap bersyukur, “Nenek tetap bersyukur masih diberikan kesehatan sampai usia segini, nenek sadar untuk berharap bantuan pemerintah itu susah, sudah 15 tahun disini belum pernah dapat bantuan pemerintah. Syukur-syukur nenek masih bisa jualan meskipun kadang gak laku.” Jelasnya sembari melinangkan air mata.
Ia juga sangat berharap kepada Pemerintah setempat agar dapat memberikan bantuan dan tempat tinggal yang layak.
Atas dasar itu DPP LSM PIJAR terketuk hatinya untuk melihat langsung kondisi nenek tua berstatus 23 tahun menjanda tersebut dan memberikan santunan sembako seadanya.
“Kami sangat prihatin dengan kondisi keluarga tersebut, yang sebelumnya diceritakan oleh rekan aktivis kami, dari ceritanya kami berniat menemui keluarga ini. Isak pilu keluarga ini dapat kami rasakan, kami berikan bantuan sembako seadanya mudah-mudahan bermanfaat bagi keluarga ini,” ucapnya Andi perwakilan DPP LSM pijar.
Kondisi kehidupan nenek Nining memberikan jawaban dari keluhan dari kebanyakan orang yang masih memiliki tenaga dan harta benda tetapi masih merasa kekurangan. Tapi Nining perempuan paruh baya masih memiliki rasa syukur dan tidak mau mengeluhkan kesusahannya, justru ia masih memikirkan bagaimana caranya mendapatkan sesuap nasi.
Di sisi lain kita mengharapkan agar pemerintah dibukakan pintu hatinya untuk melihat rakyatnya yang sangat memerlukan bantuan. (Tim)
