YOGYAKARTA, PAMARTANUSANTARA.CO.ID | Gerakan Mahasiswa Sumatera Utara (GMSU) Yogyakarta dalam waktu dekat ini akan membentuk kepengurusan baru, didukung 11 kabupaten/kota yang ada di Sumatera Utara, GMSU Yogyakarta akan mengadakan kongres luar biasa.
Pembentukan kepengurusan yang baru ini dilatarbelakangi kekecewaan terhadap Ikatan Keluarga Pelajar Masahasiswa Sumatera Utara (IKPM-SU) Yogyakarta, yang telah melakukan kongres luar biasa. Namun dalam kongres luar biasa ini diklaim dihadiri seluruh IKPM kabupaten/kota yang ada di Sumatera Utara yang berdiri di Yogyakarta.
Pasalnya banyak kejanggalan yang terjadi, diantaranya isu meluasnya poster bertajuk kongres luar biasa dan pelantikan IKPM Sumut Yogyakarta didalam kamar bukan di aula atau tempat terbuka.
Hal itu diungkapkan Zainuddin Saragih, Senin, (31/08/2020) kepada Pamartanusantar.co.id., menurutnya, pembentukan Gerakan Mahasiswa Sumatera Utara (GMSU) Yogyakarta ini Akibat kegelisahan atau ketidak puasan terhadap IKPM Sumut, sehingga pembentukan kepengurusan yang baru ini mampu mewadahi orda yang ada di Yogyakarta, Ucapnya.
Senior Mahasiswa Padang Lawas Utara Yogyakarta ini juga mengatakan bahwa kongres luar biasa tersebut seperti main-main saja, tercium ada indikasi berbau kepentingan semata, dan tidak melalui mekanisme yang dibenarkan, sangat tidak jelas, lebih parahnya lagi tidak melibatkan organisasi daerah, Sebutnya.
Dalam waktu dekat ini, tambah Zainuddin Saragih, kita akan membentuk kepengurusan yang baru, dirinya mengklaim bahwa sudah ada 11 (sebelas) orda kabupaten/kota di sumatera utara yang berada di Yogyakarta yang mendukung Gerakan Mahasiswa Sumatera Utara (GMSU), disinggung kapan akan diadakan kongres, dirinya mengatakan, seceptnya, dalam waktu dekat ini, Pungkasnya.
Gerakan Mahasiswa Sumatera Utara (GMSU) Yogyakarta adalah oraganisasi daerah yang merangkul seluruh lapisan masyarakat provinsi Sumatera utara di Yogyakarta baik yang sudah berumah tangga, pelajar maupun mahasiswa. Oleh karenanya oraganisasi ini adalah organisasi yang dibangun atas dasar kekeluargaan agar bisa terikat dan menjadi satu kesatuan seluruh nya di tanah perantauan. (Akmal Sagala)
