
LABUSEL, PAMARTANUSANTARA.CO.ID | Realisasi Bantuan Swadaya Perumahan Stimulan (BSPS) Nasional Affordable Housing Program (NAHP) Tahun 2019, di Desa Mampang, Kecamatan Kotapinang, Kabupaten Labuhanbatu Selatan, Sumatera Utara, diduga menyimpang.
Pasalnya, bantuan kerjasama antara Pemerintah RI dengan Word Bank (Bank Dunia) itu, seharusnya diperuntukkan bagi masyarakat berpenghasilan rendah, ternyata ada warga yang mendapatkan bantuan tersebut berpenghasilan menengah.
“Saya heran, dia kok bisa dapat, setau saya itukan untuk bantuan orang miskin.” kata warga setempat yang tidak ingin namanya disebutkan.
Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa masih banyak masyarakat di Desa Mampang yang lebih pantas mendapatkan bantuan itu, tapi malah masyarakat yang ekonominya menengah yang mendapatkannya.
Tidak hanya itu saja, berdasarkan informasi dari beberapa warga yang mendapatkan bedah rumah tersebut, diduga oknum Tenaga Pendamping Lapangan (TFL) bermain dalam harga daftar permintaan bahan bangunan BSPS NAHP 2019 yang sudah diisi oleh panglong.
“Inilah pak harganya dinaikkan, gak sama dengan harga yang di panglong,” kata warga penerima BSPS NAHP sembari menunjukkan harga daftar permintaan bahan bangunan yang diduga dimanifulasi oknum TFL.


Lebih lanjut dia mengatakan bahwa bahan bahan bangunan yang sudah diantarkan tidak sesuai dengan jumlah yang didaftar. “Seharusnya batu bata ini 6 ribu buah, tapi yang diantar hanya 5 ribu, semennya pun masih kurang,” katanya.
Saat diminta tanggapannya melalui seluler, Imam TFL Desa Mampang enggan berkomentar dan memilih bungkam sehingga menimbulkan kesan seolah-olah ada yang disembunyikan. (Tim)
