
LABUHANBATU, PAMARTANUSANTARA.CO.ID | Anggota Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Labuhanbatu inisial SZ dihadang oleh 4 orang tak dikenal (OTK) pada saat perjalanan pulang ke Desa Tanjung Siram Kabupaten Labuhanbatu.
SZ mengungkapkan saat hendak perjalanan pulang ke rumahnya, tiba-tiba 4 OTK dengan mengendarai 2 sepeda motor dengan merk Supra dan sepeda motor besar menghadangnya dengan melontarkan kata kata nada mengancam, “Jangan kau campuri desa kami jangan kau seperti pahlawan di desa kami,” ungkap SZ menirukan perkataan dari 4 OTK itu.
Peristiwa ini terjadi, Selasa (17/9) sekira pukul 18.00 WIB, di seputaran makam/kuburan antara Desa Kampung Dalam dengan Desa Tanjung Siram yang jauh dari perkampungan.
Lanjutnya “Siapa nama ibu, kerja apa ibu, lebih baik ibu gak usah lagi urus desa kami kalo ibu mau aman.” ungkap SZ lagi menirukan perkataan 4 OTK itu.
SZ anggota LPA Labuhanbatu ini pun melawan kata kata 4 OTK itu “Apa urusanmu, tidak perlu tau apa kerjaan ku,” sebutnya.
Kami pun berdebat tiba- tiba melintas truk colt diesel mengangkat getah arah Desa Tanjung Siram menuju Kota Sigambal dan mobil tersebut berhenti seketika melihat saya yang mana sepeda motor saya sudah ditahan oleh salah satu OTK.
Lalu, supir dan kenek truk colt diesel turun mengatakan “Ngapain klen disitu, bubar -bubar,” ungkap SZ menirukan perkataan supir.
“Pulang Kak, pulang kak, mereka orang Sigambal aku kenal tu orang, gak pala dikejar mereka lagi kakak itu lagi,” ungkap SZ menirukan perkataan supir itu lagi.
Akhirnya, 4 OTK itu pun langsung pergi. Dimana sopir dan kenek colt dieselt mengenal 4 OTK itu, SZ menceritakan kepada wartawan.
Terkait peristiwa tersebut, Ketua Lembaga Perlindungan Anak Labuhanbatu melalui Sekretaris Azhar Harahap, S.T. di kantornya, ia mengatakan permasalahan ini sangat serius yang mana anggota kami dihadang 4 OTK yang tidak tau maksudnya.
“Sebelum kejadian itu, kita sedang melakukan kegiatan pemberian kartu KIS kepada warga Desa Lingga Tiga Kabupaten Labuhanbatu, SZ menceritakan kepada saya bahwa dia baru ketemu Kepala Desa Lingga Tiga tadi pagi lalu pulangnya dia dihadang oleh 4 OTK itu,” ungkap Azhar.
“Soal perkataan SZ dengan Kepala Desa Lingga Tiga yang saya terima membicarakan cara mengeluarkan kartu KIS dan terkait Pilkades untuk bisa bergabung dengannya,” lanjutnya.
Lebih lanjut, terkait hal ini kata Azhar “Dengan adanya permasalahan ini kami pengurus segera akan membuat laporan ke pihak berwajib agar 4 OTK tersebut secepatnya ditangkap oleh pihak kepolisian karna tidak tau apa maksudnya.” (Riski Pratama)
